KONAWE, FAKTANEWS.ONLINE--Menjelang Pilkada Kabupaten Konawe, Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Kabupaten Konawe, Andi Ifitra Porondosi, menekankan pentingnya peran media dalam menjaga keseimbangan informasi, Minggu 28 Juli 2024

Andi Ifitra Porondosi, mengharapkan peran aktif media dalam menyukseskan Pemilu 2024. Media dapat memberikan informasi yang sejuk dan mencerdaskan masyarakat untuk menjaga kredibilitas ,demi mewujudkan Pemilu yang berintegritas

Menurut Andi Ifitra Porondosi,, dengan informasi media yang edukatif masyarakat dapat memahami pemilu secara substansial dengan ketentuan dan peraturan yang ada , Diantaranya aturan mengenai waktu penayangan iklan kampanye di media, serta selektif dalam informasi yang berpotensi menyebabkan disintegrasi bangsa .

“Pers sangat erat dengan demokrasi. Dalam Undang-undang Nomor 40, profesi kita dilindungi oleh hukum, jelasnya, 

“Media memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan informasi yang seimbang dan netral kepada masyarakat,” ujar Andi ifitrah porondosi di sela istirahatnya di kantor Sekretariat PPWI.

Menurut Ketua DPC PPWI Konawe, sering kali menjelang Pilkada, banyak media yang tidak netral karena berbagai faktor. Hal ini bisa merusak proses demokrasi yang sehat dan adil.

Pria yang akrab dipanggil Andi ini mengungkapkan, berdasar pengalamannya pada Pemilu 2019 silam, ada banyak informasi awal dugaan pelanggaran pemilu yang justru berawal dari pemberitaan media massa.

Peran media sebagai penyuplai informasi dan pengontrol sosial dalam tahapan Pemilu dan Pilkada serentak Tahun 2024 yang akan datang

“Pilkada 2024 ini bukan hanya di Konawe, yang kita ketahui bersama sudah pasti lebih dari dua calon kepala daerah yang akan bertarung,  Konawe atau yang memiliki Branding Kota Padi ini, seharusnya bisa menjadi contoh untuk ekosistem Pilkada yang damai dan berintegritas khususnya di Sulawesi tenggara,” tambahnya.

Andi menekankan bahwa media memiliki peran penting sebagai pilar keempat demokrasi.  Selain sebagai sumber informasi, media juga berfungsi sebagai pendidikan dan juga kontrol sosial atau agen Kontrol kebijakan pemerintah.

Lebih lanjut, ia juga menyebut selayaknya organisasi-organisasi profesi yang juga menegakkan kode etik profesi tersebut sehingga profesi tersebut tetap terjaga kehormatannya dan tidak tercoreng oleh tindakan tidak profesional yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.

Menurutnya, etika sudah tak hanya menjadi kebutuhan bagi profesi saja, melainkan sudah jadi keniscayaan bagi kehidupan masyarakat sehari-hari.

Pun demikian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang terdapat Ketetapan MPR RI (TAP MPR) Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

“Jadi di mana pun dan apa pun profesinya, kita harus tetap menegakkan etika karena etika ini adalah indikator dari integritas diri,” jelas Andi

“Kita tidak boleh terlena dengan masalah lain hingga lupa dengan tugas pokok kita.

“Media harus mampu menyalurkan keinginan masyarakat untuk memiliki pemimpin yang berkualitas,” katanya.

Andi' juga mengingatkan bahwa wartawan harus memegang prinsip dasar dalam peliputan, seperti independensi dan netralitas.

Wartawan harus memberitakan peristiwa atau fakta tanpa campur tangan dan paksaan dari pihak lain, termasuk pemilik media.

“Jika wartawan menjadi tim sukses, mereka harus mengundurkan diri sebagai wartawan. Berita pesanan atau iklan harus dibedakan dengan berita lain.

“Semua pihak harus mendapatkan kesempatan yang sama,” tegasnya.

Selain itu, Andi menekankan pentingnya verifikasi dalam jurnalistik. Disiplin verifikasi sangat penting. Berita harus diverifikasi dengan baik sebelum dipublikasikan.

“Pers juga harus kritis agar bisa memilih pemimpin yang berkualitas dan siap dikritik,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Andi juga menekankan pentingnya wartawan untuk turun ke lapangan.

“Jangan hanya duduk di depan laptop. Wartawan harus menjadi aktor aktif dalam menciptakan Pilkada yang berkualitas.

“Berita yang ditulis harus memiliki nilai konstruktif dan bermanfaat bagi publik,” tuturnya.

Lanjut Andi menambahkan bahwa wartawan tidak boleh hanya mengejar nilai ekonomi semata.

“Jika hanya mengejar material, maka kualitas berita akan berkurang.

“Media harus memiliki peran penting dalam menciptakan Pilkada yang berintegritas dan berkualitas,” pungkasnya.

Dengan demikian, peran media dalam Pilkada sangat penting untuk memastikan proses demokrasi berjalan dengan baik dan adil.

Media harus aktif, netral, dan profesional dalam meliput setiap tahapan Pilkada, agar masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan seimbang.