FAKTANEWS.ONLINE, KONAWE--Musim penghujan yang terjadi pada pertengahan Juni 2024 menyebabkan tanggul di Sungai Aworeka dan Sungai Lahombuti Kecamatan Tongauna Utara jebol/roboh. 

Tingginya intensitas curah hujan yang tidak menentu menyebabkan air pada saluran irigasi yang ada disekitar Kecamatan Tongauna Utara, meluap hingga masuk ke lahan sawah kelompok. 

Kuatnya arus air dapat merobohkan tanggul dan tidak efektifnya saluran tanggul sehingga menyebabkan hasil pertanian hanyut terbawa arus.  Hal ini mengakibatkan kerugian bagi kelompok tani di Empat Desa, Kecamatan Tongauna Utara.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Rusli sebagai Ketua kelompok minapadi Harapan Jaya menyatakan bahwa tiba-tiba air meluap sekitar pukul 10, tanggal 3 Juli, 2024.

Rusli mengatakan, Pagi tadi masih sempat menyemprotkan Pupuk pada sawah yang diolahnya, kemudian ia kembali ke rumah untuk mengambil Cangkul, saat dalam perjalanan menuju sawah mendengar teriakkan warga Air meluap, dan seketika air sudah menggenangi sawah yang baru di Semprotnya, Waduh Ciloko ucapnya" padi kondisi awal tanam.  

Banjir di kecamatan Tongauna Utara, tepatnya di desa Nambeaboru mengakibatkan beberapa kelompok tani, di antaranya Kelompok Harapan Jaya, Harapan Baru, dan Demikian pula banjir yang terjadi di desa Barowila yang mengakibatkan robohnya tanggul pada kelompok Harapan Jaya sekitar kurang lebih 2 meter demikian juga pada kelompok Bina usaha, dengan kondisi padi sudah tanam. 

Kepala Pemerintahan Kecamatan, Camat Tongauna Utara, Iskandar, S.Sos, saat diwawancarai di lokasi terjadinya bencana banjir, mengatakan banjir terjadi secara tiba-tiba sekitar Pukul 10 pagi tadi.

Iskandar, S.Sos, juga menjelaskan"  daerah Aliran Sungai (DAS) yang menjadi sumber mata air persawahan bagi warga setempat, kini mendapat bencana akibat hujan deras yang mengguyur beberapa hari lalu, sehingga membuat tanggul sungai Aworeka menjadi jebol alias menguap.

Pasca jebolnya tanggul tersebut, sangat berdampak pada hasil panen tahun ini yang membuat para petani terancam gagal panen dikarenakan terendam banjir.

Kepala Pemerintahan kecamatan saat melihat dan meninjau langsung ke beberapa titik lokasi, dan memastikan warganya tidak terjadi apa-apa, di sekitar tanggul diareal pesawahan milik warga.

Ditempat yang sama" Kepala Puskesmas Tongauna Utara" Yosep Hermawan, SKM.,M.Kes,  Mengatakan" yang pertama tadi saya langsung rapat kerja dan membentuk Tim Gerak cepat penanggulangan bencana.

Yoseph Hermawan, juga menurunkan sekitar 17 orang Tim, termasuk Dokter, perawat, Farmasi, bagian Promkes, Kesling, kita juga tadi langsung meninjau rumah warga yang sakit di desa Nambeaboru dan langsung menangani.

Kemudian Puskesmas Tongauna Utara juga, untuk sementara membuat Posko untuk darurat banjir ini, 

siapa tau ada warga yang mengalami sakit, jadi kita standby 24 Jam di posko kesehatan puskesmas Tongauna Utara tepatnya di posko desa Mulai hari ini.

Lebih lanjut" Kapus Kecamatan Tongauna Utara, Sampai saat ini, belum ada masyarakat yang mengalami sakit, tapi ada beberapa warga yang mengalami sakit, namun sakit yang di alaminya sebelum Terjadinya banjir ini, dan kami juga tetap memberikan pelayanan kesehatan dari tim dokter puskesmas Tongauna Utara.

Terakhir' Yoseph Hermawan, memberikan informasi kepada keluarga yang mengalami sakit, jika pasien masih mengalami panas hingga malam, kami akan mengevakuasi ke Posko agar dapat pelayanan kesehatan yang maksimal.

ia, juga berharap agar masyarakat yang terdampak akibat adanya banjir ini, agar tetap menjaga kesehatan dan patuhi aturan yang berlaku dalam penanganan bencana banjir di Kecamatan Tongauna Utara ini, Pungkasnya.