KONAWE-- Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Konawe adalah perhelatan politik dan pesta demokrasi untuk memilih pemimpin yang layak dan tepat untuk menakhodai Kabupaten Konawe 5 tahun ke depan. 

Perhelatan politik yang sedang berlangsung akan menjadi pelajaran sekaligus pengalaman penting bagi masyarakat untuk lebih selektif dalam memilah dan memilih pemimpin Konawe 27 November mendatang

Perang narasi sesumbar, kebencian, fitnah dan sangka buruk tak akan mengubah keadaan. Ia hanya menambah beban. Hanya memaksakan dugaan sebagai kepastian. Melelahkan juga mengaburkan pandangan. Menyesatkan nalar. Memperkeruh pikiran. Menutupi kewajaran.

Politik Itu bukan Sensasi, Bukan permainan narasi dan slogan semata, tapi sebuah gerak langkah semangat, keteguhan, keyakinan dan usaha untuk merubah keadaan masyarakat, dan daerah ke arah perubahan yang lebih baik, maju dan berkembang ke depan dengan visi, misi dan program kerja yang jelas, realistis, kretif, inovatif dan terukur yang membawa perubahan di segala sektor dan bidang pembangunan yang berkeadilan dan merata. 

KEDAULATAN PENUH ADA DITANGAN RAKYAT SEBAGAI PEMILIH, RAKYAT YANG PUNYA HAK MENENTUKAN, TAK DINAFIKAN JIKA RAKYAT PEMILIH SUDAH CERDAS TENTUNYA TIDAK SEMBRONO DALAM MEMILIH PEMIMPIN.

Seorang pemimpin lebih menarik, bukan karena penampilannya, pencitraannya, narasi dan slogan politiknya, cerita dan kisah masa  lalunya. 

Tetapi karena semangat keteguhan, keyakinan dan tindakan kebaikan, rasa hormat, dan kejujuran, serta kesetiaan yang mereka tunjukkan. Mengajak , merangkul seluruh elemen dan lapisan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan perubahan yang lebih baik. 

Arah lebih penting daripada kecepatan. "Lebih baik mengambil banyak langkah kecil ke arah yang benar daripada membuat lompatan besar hanya untuk tersandung ke belakang. 

Terkadang langkah terkecil ke arah yang benar akhirnya menjadi langkah terbesar dalam menciptakan perubahan. Daripada terjebak dengan hiperalita politik dengan narasi dan doktrin keberhasilan masa lalu, tetapi langka rapuh dan penuh ketidakpastian karena tersandera dengan janji janji politik masa lalu.  

KONAWE KEKINIAN BUTUH PEMIMPIN BARU TENTU DENGAN IDE-GAGASAN BARU PULA. BUKAN MENDAUR ULANG KEBERHASILAN MASA LALU YANG TIDAK RELEVAN LAGI DENGAN MASA KINI DAN MASA MENDATANG. 

Yang hilang dari bangsa ini adalah rasa kemanusiaan yang adil dan beradab, kita masih terjebak pada rasa "ambigu" yang sukses bikin otak kita salto sambil teriak merdeka.

Merdeka dari apa juga masih bingung, semua seolah terjun bebas dalam pusaran politik, agama menjadi politik, budaya menjadi politik, bahkan identitas personal sekalipun menjadi issue politik murahan.

Saya kira sudah saatnya kita membangun kembali budaya yang hancur dan babak belur oleh gaya berpolitik macam saat ini, pisahkan urusan pribadi dan urusan publik dan tuntut negara agar berani bersikap tegas pada apapun yang mengacau nalar publik

Ingat, Betapa banyak orang yang mencela ucapan yang benar. Sebabnya karena gagal paham membaca dan menyimak fakta dan realita politik kekinian.