FAKTANEWS.ONLINE, KONAWE- Maraknya gerakan kebudayaan dikalangan suku Tolaki, merupakan sebuah kesadaran penting yang mulai tumbuh dalam melestarikan identitas tersebut.

Lantas apakah jalan pelestarian hanya akan berhenti pada advokasi. Saya kira hal ini yang harus digali oleh organisasi Tolaki sekarang. Sebab kebudayaan Tolaki tidak tumbuh dari peradaban materi semata, tetapi tumbuh dari kebijaksanaan bersama Alam. 

Ketika kita lihat, maraknya penjualan tanah oleh masyarakat Tolaki yang diperuntukan untuk lahan sawit dan  tambang, menyebabkan kita terjajah dan terperangkap pada sistem para pemodal sehingga kehidupan kita serta urusan perut bersandar pada modal besar itu. 

Akibatnya kebudayaan leluhur kita hilang. Sebab yang kita urus tiap hari hanya urusan perut. Hilangnya sumber peghidupan, seperti bahan untuk menganyam, kayu, flora fauna yang kita butuhkan sekarang tingal keluhan. Yang paling parah jejak peradaban leluhur kita, peninggalan bersejarah, kuburan leluhur sudah habis tergadaikan karna kurangnya kesadaran kita. 

Era ini memang zaman yang hanya kepedulian kita dengan keuntungan materi. Hal itu bertentangan dengan kearifan lokal kita. 

Gerakan kebudayaan harus bersinergi dengan gerakan pelestarian lingkungan, sosial dan hak asasi manusia," (FN/SID).