FAKTANEWS.ONLINE, JAKARTA -- Organisasi Pers, Perkumpulan Pers Daerah Seluruh Indonesia (PPDI), ingatkan seluruh insan Pers Indonesia, khususnya insan Pers yang berada dibawah payung organisasi PPDI, agar tetap bertanggungjawab untuk menjaga independensi Pers di musim perhelatan politik di Indonesia. Senin, 09/09/2024.

Peringatan itu disampaikan oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat, Perkumpulan Pers Daerah Seluruh Indonesia (DPP-PPDI), Feri Sibarani, SH, MH, CCDE, CLDSI, hari ini di Pekanbaru, mengingat fenomena yang terjadi, banyaknya para insan pers yang dengan terang-terangan menunjukkan keberpihakan terhadap salah satu paslon peserta pilkada gubernur, Bupati dan walikota di berbagai daerah di Indonesia. 

"Fenomena saat ini, terlihat begitu banyak para jurnalis dan petinggi Media justru sudah berpolitik pragmatis. Tak terkecuali juga dengan para aktivis dari kelembagaan masyarakat, yang seharusnya berperan untuk memberikan kritikan dan pengawasan terhadap para politikus dan pemerintah, namun kenyataan sudah berpihak dan menunjukkan dukungannya terhadap paslon-paslon peserta pilkada yang sedang mempersiapkan diri bertarung pada pilkada tahun 2024 ini" Sebut Feri Sibarani, hari ini di Pekanbaru. 

Menurutnya, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Pers, dan kode etik jurnalistik, sudah menjadi kewajiban bagi setiap profesi Pers untuk bertanggungjawab menjaga independensi dan kemerdekaan Pers dalam memerankan fungsinya di tengah-tengah kehidupan masyarakat dan dinamika demokrasi Indonesia. 

"Pers adalah suatu wahana perwujudan kedaulatan rakyat. Satu pilar penting untuk memenuhi hak asasi manusia di era demokrasi saat ini. Reformasi Indonesia, termasuk reformasi Pers, terjadi karena dorongan masyarakat dan mahasiswa. Sehingga Pers harus benar-benar merdeka dalam peran nya mewujudkan semua itu. Sangat kita sayangkan, jika Pers sudah berpihak atau berpolitik praktis dalam setiap momen politik. Itu sama saja sebuah tindakan merong-rong integritas Pers. Harga diri Pers hanya terdapat pada independensi Pers itu sendiri. Jika kita sudah tidak independen, maka sesungguhnya kita sedang berkobtribusi merusak integritas Pers di mata masyarakat" Jelas Feri. 

Belakangan, menurut Feri Sibarani, PPDI sebagai salah satu organisasi Pers yang turut bertanggungjawab menjaga independensi dan kehormatan Lembaga Pers di Indonesia, banyak menerima kritikan dari berbagai pihak yang di sampaikan kepada DPP-PPDI terkait maraknya insan Pers yang menunjukkan sikap pragmatismenya dalam momen politik belakangan ini. 

Menurutnya, DPP-PPDI kerap menerima masukan-masukan dari masyarakat, agar Pers tidak ikut berpolitik, melainkan tetap berada pada posisinya sebagai penyebar informasi yang berimbang, demokratis, edukatif, kredibel dan objektif, untuk menghasilkan informasi yang pada akhirnya dapat membangun opini publik yang sehat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana dicita-citakan oleh konstitusi. 

"Sebagaimana kita ketahui saat ini, bahwa masyarakat Indonesia masih menaruh kepercayaan kepada Pers, lebih dari lembaga-lembaga lainnya. Ini harus benar-benar kita jaga dengan penuh tanggung jawab" Lanjutnya. 

Dikatakan olehnya, bahwa kepentingan publik harus lebih di utamakan disamping kepentingan pribadi dan kelompok tertentu.

"Ingat, sekarang kepercayaan itu sudah bergeser. Masyarakat sekarang sudah trend lebih percaya platform media sosial (medsos) seperti tiktok, facebook dan youtube. Medsos sekarang sudah banyak berkontribusi mengungkap berbagai kejahatan di Indonesia. Publik sudah pada berani meliput sendiri berbagai kejadian dan peristiwa Kejahatan di tengah-tengah masyarakat, yang kemudian menyebarkanya melalui akun-akun pribadi mereka, " Terang Feri. 

"Pers sudah mulai ditinggalkan. Ini harus jadi "CAMBUK" bagi kita semua Insan Pers" Katanya. 

"Malu sekali rasanya jika Pers disebut sudah sebagai corong pemerintah atau pihak-pihak tertentu. Karena faktanya, fenomena berita-berita yang dimuat sudah didominasi oleh berita yang bersumber dari rilis (press release) yang tanpa cover both side. Ini menjadikan Pers kehilangan bargaining position. Kedepan ini menjadi bayangan kehancuran Pers itu sendiri. Kami juga minta Dewan Pers dapat memperbaiki "kerusakan" ini dengan objektif demi menjaga dan mempertahankan KEMERDEKAAN PERS yang sesungguhnya, " Ungkap Feri. 

Menutup pernyataannya atas problematika independensi Pers di tengah-tengah momen politik saat ini, Feri Sibarani bersama jajarannya dari DPP-PPDI kembali menyerukan, agar seluruh Insan Pers Indonesia, khusunya yang bergabung di bawah payung organisasi PPDI, untuk memiliki komitmen kuat menjaga dan bertanggungjawab mempertahankan independensi Pers, yang mengutamakan kepentingan masyarakat luas daripada kepentingan pribadi dan kelompok tertentu. 

, "Kami DPP-PPDI bertanggungjawab untuk mengingatkan ini. Karena itu adalah salah satu peran sebuah organisasi Pers. Profesionalitas dan objektivitas harus kita utamakan demi kepentingan publik, Bangsa dan Negara. Sebagai Pers yang merdeka, kita harus dorong agenda demokrasi secara profesional, objektif, berimbang dan tetap independen. Terimakasih, " Pungkasnya. 


Sumber: Wawancara

Penulis: Fit