FAKTANEWS.ONLINE, KONSEL- Organisasi Tamalaki Pobende Wonua Sultra (TPW) Sulawesi Tenggara (Sultra) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Yang Ke 2 Tahun yang jatuh pada 31 Agustus 2024, yang digelar di Lapangan Sepak Bola Sorumba  Kecamatan  Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Sabtu (31/08/2024).

Dalam perayaan HUT Tamalaki Pobende Wonua Sultra tersebut, turut di hadiri oleh Pj Walikota Kendari, Porkofimda, TNI dan Polri Serta Anggota DPRD Konsel  Bapak Herman Pambahako.SH Selaku Dewan Pembina Sekaligus Dewan Pendiri Organisasi Tamalaki Pobende Wonua, serta di hadiri para Ketua ormas Tolaki yang ada di wilayah Sultra diantaranya: DPP LAT SULTRA, Tamalaki Sultra, Garda Sultra, Tamalaki Wonua Ndolaki, Taawuno Tolaki Dll.

Ahmad Baso Selaku Ketua Umum Tamalaki Pobende Wonua dalam sambutannya mengatakan bahwa motivasi dan inspirasi   merupakan hidup rukun dalam lingkungan adat istiadat suku Tolaki, Dimana suku Tolaki Konawe-Mekongga merupakan bagian yang tidak terpisahkan karena dengan dasar satu yaitu suku Tolaki.

Lebih lanjut, kata dia pasukan tamalaki merupakan pasukan yang harus benar-benar menjaga harkat dan martabat serta wibawa sebagai pasukan pembela adat istiadat suku Tolaki.

“Suku Tolaki Konawe-Mekongga bagian yang tidak terpisahkan yakni suku Tolaki. Saya juga berharap kepada pasukan Tamalaki Pobende Wonua harus menjaga harkat dan martabat serta wibawa sebagai pasukan pembela adat istiadat suku Tolaki,”harapnya

Selain itu, ia juga mengingatkan kepada ormas tamalaki, jika dalam membentuk suatu ormas adat harus benar-benar memahami tentang sejarah yang ada di wilayah Sulawesi Tenggara.

“kita wajib menjaga nama baik suku kita tolaki, tanah leluhur yang harus benar-benar di kelola dengan baik," ungkap Ahmad Baso 

Menurutnya sekarang banyak orang yang berkepentingan menguasai tanah-tanah adat leluhur suku Tolaki. Tanpa memperhatikan dampak lingkungan, kualitas masyarakat (dipekerjakan) dan menjadi penguasa tanpa melihat masyarakat adat suku tolaki yang berada di garis kemiskinan.

Lanjut, Ahmad Baso Mengatakan, Tamalaki Pobende Wonua Sultra akan selalu mengutamakan atau mengedepankan silahturahmi dengan masyarakat umum tanpa memandang Rasisme dan bersinergi dengan regulasi pemerintah yang telah ditetapkan, dan pihaknya juga terus menjalin hubungan yang baik dengan aparat kepolisian dan TNI khususnya yang ada di tanah Wonua Ndolaki maupun di wilayah Sultra.

“Kita selalu utamakan silahturahmi dengan masyarakat umum tanpa memandang rasisme dan terus bersinergi bersama pemerintah yang telah ditetapkan regulasinya, dan juga menjalin hubungan baik TNI/Polri khususnya di tanah Wonua Ndolaki maupun di wilayah Sultra,”katanya

Ahmad Baso juga berharap, pihaknya akan benar-benar menjadikan organisasi Tamalaki Pobende Wonua sebagai garda terdepan dalam membela, menjaga serta melestarikan adat istiadat yang berada di Tanah Wonua Ndolaki Sultra.

“Kami dari Tamalaki Pobende Wonua Sultra saat ini berjumlah baru beranggotakan kurang lebih 2 Ribu pasukan, tetapi kami tidak akan mundur, apabila harkat dan martabat suku tolaki di injak-injak bahkan direndahkan oleh oknum-oknum yang merusak atau rasis,” harapnya.

Ia juga mengungkapkan akan selalu bersedia menjadi garda terdepan dalam menjaga, membela dan melestarikan adat budaya tolaki.

“Maka dari itu kami bersedia jadi garda dalam menjaga, membela dan melestarikan adat budaya tolaki yang kita cintai dan banggakan bersama," Pungkasnya.

Ada empat pilar suku yang mendiami wilayah Sultra yaitu Suku Tolaki, Moronene, Muna, Buton," (FN/SID).

(Faktanews Sidrajab Melaporkan)